TEMPO.CO, Jakarta - Komandan senior kelompok radikal Islamic State atau ISIS, Khetab Emir tewas dalam sebuah serangan di Afganistan yang dilakukan pada Kamis, 10 Januari 2019 waktu setempat. Serangan yang menewaskan Emir dilakukan di wilayah timur Provinsi Nangarhar, Afganistan.
Dikutip dari reuters.com, Minggu, 13 Januari 2019, kepastian atas meninggalnya salah satu pucuk pimpinan ISIS ini dikonfirmasi oleh Juru bicara Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Afganistan, Letnan Ubon Mendie.
Baca: Komandan Inggris: Serangan Udara Hancurkan Logistik ISIS Suriah
“Kepergian Emir sama dengan melindungi masyarakat Afganistan yang tak berdosa dari kekejaman ISIS dan melemahkan kehadiran ISIS di Provinsi Nangarhar,” kata Mendie.
Menurut Mendie, Emir diketahui banyak menggunakan nama palsu. Dia telah memfasilitasi sejumlah serangan tingkat tinggi dan memasok senjata-senjata untuk militan ISIS serta material lainnya untuk membuat bahan peledak.
Baca: Koalisi AS Hancurkan Masjid di Suriah Diduga Pusat Komando ISIS
Militan-militan ISIS telah menancapkan cakarnya di Provinsi Nangarhar dan terus mengembangkannya. Provinsi Nangarhar terletak di perbatasan Afganistan – Pakistan dan telah menjadi salah satu wilayah paling berbahaya di Afganistan karena menjadi tempat bercokolnya kelompok – kelompok garis keras.
Kelompok garis keras lokal telah berafiliasi dengan ISIS dan mengubah nama menjadi ISIS Provinsi Khorasan atau ISKP. Kelompok ini telah aktif di Afganistan sejak 2015. Mereka memerangi kelompok radikal Taliban, tetapi saat yang sama memerangi pasukan keamanan Afganistan.
Melumpuhkan militan ISIS dan kelompok radikal lainnya termasuk kelompok Al Qaeda dan Taliban diklaim telah menjadi tugas utama pasukan militer anti-terorisme pimpinan Amerika Serikat. Misi ini juga dilakukan oleh NATO yang melancarkan operasi Resolusi Dukungan yang berupa pemberian pelatihan dan pendidikan pada Angkatan Bersenjata Afganistan.